Sintang(Kalbar Times)Sejumlah warga
mengeluhkan penyaluran Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) dikabupaten
sintang. Pasalnya, masyarakat menilai bahwa penyaluran BLSM tersebut justru
orang yang ekonominya menengah keatas, bukan kepada orang-orang ekonominya
menengah kebawah.
Yovinus Eddy |
Seperti yang disampaikan oleh Ana, warga Desa
Senangan Kecil, Ketungau Tengah kabupaten sintang mengaku kecewa dengan sistem
kerja pemerintah dalam mengurus BLSM tersebut karena yang mendapatkannya bukan
keluarga yang kurang mampu melainkan keluarga yang mampu. "Kalau seperti
ini, bukan menolong namanya, tapi malah menimbulkan perkelahian yang membuat
berbagai macam praduga serta kecemburuan sosial,"tutur Ana kepada kalbar
Times melalui Via telpon seluler, jumat(6/9)
Dengan kondisi tersebut, dirinya
mempertanyakan seperti apa system yang diterapkan oleh pemerintah sehingga
mendapatkan data tentang masyarakat miskin sebab ketika mereka mempertanyakan
masalah itu kepada kepala desa, pihaknya mengaku tidak tahu menahu mengenai
masalah pengambilan data yang dilakukan oleh pemerintah. "Saya seperti ini
bukan karena kita iri, tapi saya peduli dengan nasib warga lain yang tidak
mampu," ungkap Ana.
Ana berharap adanya perbaikan tentang data
penduduk yang miskin agar penyaluran BLSM ini benar-benar tepat sasaran dan
tidak menimbulkan kecemburuan sosial. "Sebentar lagi kan mau ada
penerimaan BLSM tahap kedua, sebaiknya pemerintah mendata ulang kembali dengan
menurunkan petugas secara langsung ke lapangan, untuk mengetahui secara pasti
berapa penduduk yang berhak menerima BLSM," harapnya
Terpisah, Kades Senangan Kecil Ketungau, Yovinus Eddy mengaku tidak tahu menahu masalah pendataan penduduk yang menerima BLSM. Pasalnya, sampai saat ini, belum ada yang meminta data kepada pihaknya. "Saya tidak tahu dari mana pemerintah pusat mendapatkan data penduduk yang tidak mampu, karna saya tidak merasa ada dilibatkan dalam masalah pendataan," ucapnya.
Terpisah, Kades Senangan Kecil Ketungau, Yovinus Eddy mengaku tidak tahu menahu masalah pendataan penduduk yang menerima BLSM. Pasalnya, sampai saat ini, belum ada yang meminta data kepada pihaknya. "Saya tidak tahu dari mana pemerintah pusat mendapatkan data penduduk yang tidak mampu, karna saya tidak merasa ada dilibatkan dalam masalah pendataan," ucapnya.
Ia mengatakan, pihaknya terpaksa menerima
BLSM tersebut karena jika tidak diterima maka penyaluran raskin pun akan
terhambat. "Kita terpaksa terima dan membagikan BLSM itu kepada nama-nama
yang sudah didata. Walaupun sebenarnya memang tidak tepat sasaran, tapi tetap
saja harus dibagikan agar penyaluran bantuan lainnya tidak terhambat," aku
Eddy.
Ia mengharapkan, adanya pendataan yang benar
mengenai siapa saja yang berhak menerima BLSM tersebut mengingat sebentar lagi
BLSM tahap kedua akan diluncurkan. "Saya berharap, BPS tidak menggunakan
data kira-kira yang membuat terjadinya konflik antar sesama karena adanya
kecemburuan sosial. Saya sudah siap kok dengan data warga
disini,"pungkasnya Eddy(Lg)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar