Rabu, 11 September 2013

BLSM Tak Tepat Sasaran



Sintang(Kalbar Times)Sejumlah warga mengeluhkan penyaluran Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) dikabupaten sintang. Pasalnya, masyarakat menilai bahwa penyaluran BLSM tersebut justru orang yang ekonominya menengah keatas, bukan kepada orang-orang ekonominya menengah kebawah.
Kades Senangan Kecil Ketungau,  Yovinus Eddy
Yovinus Eddy
Seperti yang disampaikan oleh Ana, warga Desa Senangan Kecil, Ketungau Tengah kabupaten sintang mengaku kecewa dengan sistem kerja pemerintah dalam mengurus BLSM tersebut karena yang mendapatkannya bukan keluarga yang kurang mampu melainkan keluarga yang mampu. "Kalau seperti ini, bukan menolong namanya, tapi malah menimbulkan perkelahian yang membuat berbagai macam praduga serta kecemburuan sosial,"tutur Ana kepada kalbar Times melalui Via telpon seluler, jumat(6/9)
Dengan kondisi tersebut, dirinya mempertanyakan seperti apa system yang diterapkan oleh pemerintah sehingga mendapatkan data tentang masyarakat miskin sebab ketika mereka mempertanyakan masalah itu kepada kepala desa, pihaknya mengaku tidak tahu menahu mengenai masalah pengambilan data yang dilakukan oleh pemerintah. "Saya seperti ini bukan karena kita iri, tapi saya peduli dengan nasib warga lain yang tidak mampu," ungkap Ana.
Ana berharap adanya perbaikan tentang data penduduk yang miskin agar penyaluran BLSM ini benar-benar tepat sasaran dan tidak menimbulkan kecemburuan sosial. "Sebentar lagi kan mau ada penerimaan BLSM tahap kedua, sebaiknya pemerintah mendata ulang kembali dengan menurunkan petugas secara langsung ke lapangan, untuk mengetahui secara pasti berapa penduduk yang berhak menerima BLSM," harapnya

Terpisah, Kades Senangan Kecil Ketungau,  Yovinus Eddy mengaku tidak tahu menahu masalah pendataan penduduk yang menerima BLSM. Pasalnya, sampai saat ini, belum ada yang meminta data kepada pihaknya. "Saya tidak tahu dari mana pemerintah pusat mendapatkan data penduduk yang tidak mampu, karna saya tidak merasa ada dilibatkan dalam masalah pendataan," ucapnya.
Ia mengatakan, pihaknya terpaksa menerima BLSM tersebut karena jika tidak diterima maka penyaluran raskin pun akan terhambat. "Kita terpaksa terima dan membagikan BLSM itu kepada nama-nama yang sudah didata. Walaupun sebenarnya memang tidak tepat sasaran, tapi tetap saja harus dibagikan agar penyaluran bantuan lainnya tidak terhambat," aku Eddy.
Ia mengharapkan, adanya pendataan yang benar mengenai siapa saja yang berhak menerima BLSM tersebut mengingat sebentar lagi BLSM tahap kedua akan diluncurkan. "Saya berharap, BPS tidak menggunakan data kira-kira yang membuat terjadinya konflik antar sesama karena adanya kecemburuan sosial. Saya sudah siap kok dengan data warga disini,"pungkasnya Eddy(Lg)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar