Rabu, 11 September 2013

Boro-Boro Camat, Lurah Saja Tak Kenal



Sintang(kalbar Times) Seyogianya seorang Camat adalah wakil dari rakyat yang tentunya berada ditengah-tengah rakyatnya untuk mendengarkan apa yang menjadi keluhan serta memperhatikan kondisi rakyatnya. Bukan malah hanya duduk manis sambil goyang kaki didalam ruangan yang ber-AC.
Maryono(40) warga Masuka Sintang mengaku hingga saat ini sama sekali tak mengenal camat Sintang. “gimana mau kenal yang mana orangnya, terjun kelapangan bertemu dengan rakyatnya saja tidak pernah dan bagai mana juga tahu apa yang dikeluhkan oleh rakyatnya jika hanya duduk manis diruangan yang ber-AC, “cetusnya kepada kalbar times, selasa(10/9)
Ia mengaku selama ini camat Sintang tidak pernah memperkenalkan dirinya sebagai camat kepada warganya. “semerautnya berbagai fasilitas umum didalam kota Sintang ini karena camat Sintang yang merupakan wakil warga sama sekali tidak pernah mendengarkan apa yang dikeluhkan oleh warganya.
Sebenarnya, lanjut Maryono, warga tidak mengharapkan berlebihan dari camat, kami hanya mendambakan seorang camat itu mau memperkenalkan dirinya dengan masyarakat, mau berbaur dengan warganya serta mendengarkan keluhan dari warganya, itu saja, ga ada yang berlebihan, “tukasnya.
Hal senada juga disampaikan oleh lusi(29), ia mengaku tidak pernah mengenal siapa yang menjadi camat Sintang, “jangankan camat, lurah Kapuas Kanan Hiri(KKH) juga tidak tahu yang mana orangnya. Selama ini jika ada masalah yang dihadapi masyarakat, mana ada yang datang mengaku sebagai lurah atau camat, paling yang ada itu tokoh masyarakat saja, “ujarnya.
Menurutnya figure seorang camat atau seorang pemimpin yang merakyat adalah seorang pemimpin yang sangat dekat dengan rakyat  dan berkomitmen secara totalitas memberdayakan rakyat. “karakter camat seperti itu lah yang kita dambakan,  yang tidak sungkan-sungkan berbaur, berdialog, dan berjanji menyelesaikan masalah dengan kalangan masyarakat miskin. Pemimpin yang memenuhi janji dan menyemangati masyarakat untuk maju.
Ia juga menambahkan bahwa seorang pemimpin itu seharusnya mendengar keluhan masyarakat mau mengunjungi serta merangkul rakyatnya serta peduli dengan keadaan rakyatnya. “Jika seorang pemimpin dekat dengan rakyat maka semua rencana pemerintah untuk membangun rakyat pasti rakyat juga akan mendukung secara maksimal. Karena figure pemimpin yang seperti itu akan tetap mengutamakan pendidikan, kesehatan, pangan, infrastruktur dasar seperti jalan, jembatan serta bangunan fasilitas umum sebagai model pembangunannya.Karena itu yang diinginkan masyarakat bukan seperti yang terjadi saat ini, kemana camatnya kemana rakyatnya sama-sama tidak tahu, “pungkas Lusi(Lg)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar