Sintang(kalbar Times) Seyogianya seorang Camat
adalah wakil dari rakyat yang tentunya berada ditengah-tengah rakyatnya untuk
mendengarkan apa yang menjadi keluhan serta memperhatikan kondisi rakyatnya.
Bukan malah hanya duduk manis sambil goyang kaki didalam ruangan yang ber-AC.
Maryono(40) warga Masuka Sintang mengaku
hingga saat ini sama sekali tak mengenal camat Sintang. “gimana mau kenal yang
mana orangnya, terjun kelapangan bertemu dengan rakyatnya saja tidak pernah dan
bagai mana juga tahu apa yang dikeluhkan oleh rakyatnya jika hanya duduk manis
diruangan yang ber-AC, “cetusnya kepada kalbar times, selasa(10/9)
Ia mengaku selama ini camat Sintang tidak
pernah memperkenalkan dirinya sebagai camat kepada warganya. “semerautnya
berbagai fasilitas umum didalam kota Sintang ini karena camat Sintang yang
merupakan wakil warga sama sekali tidak pernah mendengarkan apa yang dikeluhkan
oleh warganya.
Sebenarnya, lanjut Maryono, warga tidak
mengharapkan berlebihan dari camat, kami hanya mendambakan seorang camat itu
mau memperkenalkan dirinya dengan masyarakat, mau berbaur dengan warganya serta
mendengarkan keluhan dari warganya, itu saja, ga ada yang berlebihan,
“tukasnya.
Hal senada juga disampaikan oleh lusi(29), ia
mengaku tidak pernah mengenal siapa yang menjadi camat Sintang, “jangankan
camat, lurah Kapuas Kanan Hiri(KKH) juga tidak tahu yang mana orangnya. Selama
ini jika ada masalah yang dihadapi masyarakat, mana ada yang datang mengaku
sebagai lurah atau camat, paling yang ada itu tokoh masyarakat saja, “ujarnya.
Menurutnya figure seorang camat atau seorang
pemimpin yang merakyat adalah seorang pemimpin yang sangat dekat dengan
rakyat dan berkomitmen secara totalitas memberdayakan rakyat. “karakter
camat seperti itu lah yang kita dambakan,
yang tidak sungkan-sungkan berbaur, berdialog, dan berjanji
menyelesaikan masalah dengan kalangan masyarakat miskin. Pemimpin yang memenuhi
janji dan menyemangati masyarakat untuk maju.
Ia juga
menambahkan bahwa seorang pemimpin itu seharusnya mendengar keluhan masyarakat
mau mengunjungi serta merangkul rakyatnya serta peduli dengan keadaan
rakyatnya. “Jika seorang pemimpin dekat dengan rakyat maka semua rencana
pemerintah untuk membangun rakyat pasti rakyat juga akan mendukung secara
maksimal. Karena figure pemimpin yang seperti itu akan tetap mengutamakan
pendidikan, kesehatan, pangan, infrastruktur dasar seperti jalan, jembatan
serta bangunan fasilitas umum sebagai model pembangunannya.Karena itu yang
diinginkan masyarakat bukan seperti yang terjadi saat ini, kemana camatnya
kemana rakyatnya sama-sama tidak tahu, “pungkas Lusi(Lg)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar