Badai Debu Landa Sintang |
Pemerintah Tutup Mata
Sintang(kalbar Times) Msibah
demi musibah terus melanda masyarakat Kabupaten sintang. Saat ini kabupaten
sintang dilanda musibah Badai debu jalanan akibat hancurnya ruas jalan poros
utama dalam kota sintang yang mengakibatkan banyaknya masyarakat terinfeksi saluran pernapasan (Ispa).
Dengan adanya badai debu
jalanan tersebut, kepala Dinas Kesehatan sintang, Marcus Gatot Budi Prihono,
menghimbau kepada seluruh Masyarakat kabupaten sintang agar membawa anak balita keluar jika tidak ada kepentingan yang mendesak.
“Kami Dinas Kesehatan menghimbau
kepada masyarakat, kalau bisa kurangi sedikit mungkin membawa anak balita
keluar rumah, kalaupun keluar
sebaiknya menggunakan masker sebagai antisipasi untuk menghindari penyakit ispa
yang saat ini melanda kota sintang akibat debu jalan, “ungkap Marcus kepada
kalbar Times, selasa(28/1)
Ia mengatakan bahwa Anak balita sangat rentan
terkena penyakit Infeksi Saluran Pernapasan (Ispa). Salah satu langkah
yang tepat untuk menghindari penyakit tersebut salah satunya adalah tidak
keluar rumah.
Tidak hanya itu, markus juga berharap
masyarakat untuk menggunakan masker jika menggunakan kendaraan bermotor. Hal
ini untuk meminimalisir dampak negatif
dari debu yang ada di jalan. “Jangan lupa bawa masker. Karena untuk
menghindari penyakit akibat menghirup debu,” tukasnya.
Kendati demikian marcus mengaku belum
ada peningkatan penyakit Ispa. “Sampai sekarang memang belum ada peningkatan.
Kondisnya masih nortmal,” tukasnya.
Sementara Yusrizal(27), salah satu warga Masuka Sintang mengeluhkan dengan proyek pemerintah menciptakan musibah debu
dikabupaten sintang. “badai debu yang melanda kota sintang tersebut merupakan
musibah yang dibuat oleh Pemerintah sebagai langkah untuk menyengsarakan
masyarakat.
“kita lihat saja kondisi
debu yang bertebaran dijalan Lintas Melawi, sebelum diratakan dan ditimbun, debu
tidak begitu banyak namun kalau kita lihat saat ini debu yang bertebaran
dijalan seperti badai, “ujarnya.
Ia mengaku setiap hari
melintasi jalan lintas melawi tersebut dan merasa khawatir akan terkena
penyakit karena selalu menghirup debu. “Akibat menghirup
debu ini bisa membahayakan. Slaah satunya penyakit Saluran pernapasan (ISPA),”
ungkapnya.
Dengan kondisi tersebut
dirinya berharap kepada pemerintah Kabupaten sintang agar segera melakukan
tindakan dan kepada pihak kontraktor yang mengerjakan jalan tersebut agar
segera ditanggulangi
“kita berharap pemerintah
serta pihak kontraktor bertanggung jawab atas penderitaan yang dialami
masyarakat sintang terutama masyarakat pengguna jalan yang sudah berlangsung
selama kurang lebih dua bulan terakhir ini, “pungkasnya(Lg)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar