Jumat, 03 Januari 2014

Penerapan Kurikulum 2013 Jangan Tergesa-Gesa

Sintang(kalbar Times) Penerapan kurikulum 2013 dinilai sejumlah pihak belum tepat diterapkan dikabupaten Sintang mengingat kondisi guru dikabupaten Sintang masih minim dan dipastikan masih banyak guru yang belum memahami substnsi kurikulum 2013 sehingga dibutuhkan waktu untuk mempersiapkannya.
“Bagaimana mau menerapkan kurikulum terbaru, sementara sampai saat ini belum ada satu guru pun yang dikabupaten Sintang ini mengikuti pelatihan terkait dengan substansi yang dismpaikan dalam kurikulum 2013 tersebut, , “ungkap Sekretaris LSM Peduli Potensi Daerah(Pisida)Kabupaten Sintang, Syamsuardi kepada Kalbar Times, jumat(4/1).
Menurutnya penerapan kurikulum 2013 dikabupaten Sintang seharusnya jangan tergesa-gesa, penerapan mesti dikakukan setelah seluruh guru dikabupaten Sintang ini memahami substansi yang diterapkan dalam kurikulum 2013 dengan giat menggelar pelatihan-pelatihan. “jika kurikulum 2013 sudah diterapkan sementara guru-guru kita belum sama sekali memahami apa maksud dari kurikulum 2013 tersebut, jadi apa yang akan mereka sampaikan, “tutur syamsuardi.
Ia menilai dan yakin sejumlah guru yang ada didalam kota masih banyak yang belum memahami apa maksud dan tujuan dari substansi yang terdapat dalam kurikulum 2013. “kalau guru-guru yang ada didalam kota Sintang saja masih banyak yang belum mengetahui substansi dari kurikulum 2013 tersebut, apalagi para guru-guru yang ada diwilayah pedalaman sana, jangankan akses internet, jaringan telpon seluler saja tidak ada, “ujarnya.
Saya yakin jika, walaupun kurikulum tetap diterapkan dipastikan setiap guru akan tetap mengajarkan muridnya sesuai dengan kemampuan dirinya karena sama sekali tidak pernah mengetahui substansi dari kurikulum 2013 tersebut, oleh sebab itu sebelum diterapkan semestinya ada pelatihan pelaksanaan kurikulum terlebih dahulu, “jelasnya.
Menurutnya pelaksanaan pelatihan kurikulum 2013 untuk guru dinilai baik karena terdapat sesi bedah buku dan pelatihan mengajar dalam situasi yang kecil (micro teaching) yang dilakukan oleh guru. “kita berharap  agar pemerintah benar-benar melakukan pembimbingan terhadap guru secara serius, sesuai semangatnya. Bukan sekadar formalitas," tuturnya.

Ia menambahkan meskipun pada kenyataanya guru adalah ujung tombak penerapan kurikulum 2013, namun tak terealisasi sesuai dengan tujuan yang diharapkan, pemerintah jangan langsung menyalahkan guru. Karena itu, evaluasi perlu dilakukan baik jangka pendek maupun jangka panjang, untuk melihat perkembangannya dengan diterapkannya kurikulum 2013 tersebut, “pungkas syamsuardi(Lg).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar