Kamis, 07 Oktober 2010

4 Bulan PDAM Baning Mampet, Simon:Pemerintah hanya Uber janji palsu!!!!

Sintang- sudah 4 bulan 600 pelanggan merana karena kesulitan medapatkan air besih akibat intalasi PDAM desa Sungai Ana tidak berioperasi lagi pasca terbakarnya genset pemompa air PDAM tersebut, dan sampai saat ini normalisasi PDAM Baning Kota belum ada kejelasan. Padahal pemerintah sudah sampai 3 kali berjanji untuk menyelesaikan masalah ini supaya masyarakat didaerah itu tak mengalami kesulitan air bersih. “ Yang ada, hanya janji tinggal janji. Padahal yang saya baca melalui berbagai media, pemerintah telah berulang kali berjanji akan menyelesaikan masalah ini, baik sebelum puasa maupun sebelum Lebaran. Tapi realisasinya tak jelas sampai sekarang,” hal tersebut dikeluhkan oleh Simon Js (25) warga BTN Mata Bola Desa sungai ana Sintang, kepada mediator, Rabu (22/9).kemarin Simon Mengatakan, pemerintah seharusnya menyikapi secara serius masalah ini. mengingat persoalan suplai air PDAM, merupakan kebutuhan vital bagi masyarakat yang harus dipenuhi. Terlebih, tidak kurang dari 600-an pelanggan PDAM Baning `merana` karena kesulitan air, “ Pemerintah jangan hanya berjanji, buktikan janjinya melalui tindakan nyata. Karena hal ini menyangkut hajat hidup orang banyak yang menjadi pelanggan tetap PDAM Baning,” keluhnya. Akibat mampetnya suplai air dari PDAM selama beberapa bulan, Heri mengaku dirinya sangat kesulitan, karena dari sisi ekonomi harus mengeluarkan biaya lebih untuk membeli air, “ Mau tak mau kita harus membeli dua drum Pinguin tiap satu minggu untuk kegiatan rumah tangga. Itupun harus di hemat-sehemat mungkin. Kalau tidak, siap-siap saja persedian habis. Karena untuk satu drum penguin harganya cukup mahal. Kalau untuk mandi, kita tak punya pilihan lain selain nyebur ke Sungai Kapuas. Kalau musim penghujan tiba, kita bisa sedikit terbantu karena bisa menyimpan air hujan,” katanya. Dengan adanya kondisi ini, Ia berharap pemerintah bisa secepatnya mengambil tindakan konkrit dilapangan. Masyarakat jangan lagi di buai dengan janji-jani manis yang tak kunjung ada realisasinya, “ Perhatikan kondisi kami ini, segera mengambil langkah nyata untuk mencari jalan keluar,” pintanya lagi. (lingga)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar